MAKALAH
“INSPIRASI WIRAUSAHAWAN SUKSES”
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas UAS
Dosen Pengampu : M. Izza, M. S. I
Mata
kuliah : Kewirausahaan
Kelas : D
Disusun
Oleh :
1.
M. Rizqon ( 2021 110 369 )
2.
Laila Zulfa ( 2021 111 238 )
3.
Eka Kurnia Rizki ( 2021 111 251 )
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
TAHUN
AJARAN
2013
PENDAHULUAN
Rakyat Indonesia yang sebagian besar beragama islam, tidak banyak
mengetahui akan ajaran islam tentang pekerjaan dibidang kewirausahaan atau
bisnis. Pernah Rasulullah Saw. ditanya oleh para sahabat, pekerjaan
apakah yang paling baik ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, seorang bekeja
dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih. (HR. Al-Bazzar).
Jual beli yang bersih berarti sebagian dari kegiatan profesi
kewirausahaan atau bisnis. Selain itu ulama telah sepakat mengenai kebaikan
pekerjaan dagang kewirausahaan (jual beli), sebagai perkara yang telah
dipraktekkan sejak zaman Nabi hingga masa kini. Dalam hadits lain Rasulullah
bersabda, Pedagang yang jujur lagi terpercaya adalah bersama-sama para
Nabi, orang Shodiqin, dan para Syuhada. ( HR. Tirmidzi dan Hakim). Seiring perubahan zaman yang semakin berkembang
diikuti juga sulitnya kita menyambung hidup dalam menapang roda ekonomi. Dalam
perkembangan kehidupan bermasyarakat akan selalu diikuti oleh tiga hal
perkembangan yaitu: kebutuhan hidup, ekonomi dan kependudukan.
Karena pada umumnya manusia wirausaha adalah orang
yang memiliki potensi untuk berprestasi. Manusia wirausaha akan mampu menolong
dirinya sendiri dalam mengatasi permasalah hidup. Dengan kekuatan yang ada pada
dirinya, manusia wirausaha mampu berusaha untuk memenuhi setiap kebutuhan
hidupnya.
Dari sinilah dimulai cara pola pikir kita diuji
bagaiman memotifasi diri kita untuk bisa berwirausaha. Sebagai manusia
interpreneur untuk menciptakan mental berwirausaha harus ada keinginan dan
kemauan yang kuat. Dari sinilah apa yang pas atau cocok yang sesuai dengan
potensi kita untuk membuka suatu usaha, ada kaitannya dengan pembahasan makalah
ini sebagai wirausahaan kita harus berpikir ke depan dalam kemajuan usaha kita
nanti yaitu kita memiliki ide dan peluang bagaimana proses pembentukan usaha
saat berjalan, apakah berkompeten atau tidak.
PEMBAHASAN
A.
Wirausaha
dalam Islam
Dalam pandangan Islam,
kerja bukanlah sekedar aktivitas yang bersifat duniawi, tetapi memiliki nilai
transendensi. Kerja merupakan sarana untuk mencari penghidupan serat untuk
mensyukuri nikmat Allah yg diberikan (QS. Al Jumu’ah:10; Al-Mulk:15; At-Taubah:
104). Kerja merupakan salah satu cara yang halalan thayiban untuk memperoleh
harta (maal) dan hal milik (al-milk) yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.
Dengan kerja orang bisa memperoleh hak milik yang sah sehingga orang lain tidak
dapat menganggunya. Kerja juga merupakan aktivitas yang menjadikan manusia
bernilai/berguna dimata Allah dan Rasul-Nya, serta dimata masyarakat.
Kebalikannya Islam, membenci pengangguran, peminta-minta dan sikap pasif dalam
mencari maal . QS Ar-Ra’du: 11 “Sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali jika kaum itu
merubahnya sendiri..”.
Untuk meraih
kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat, Islam tidak hanya mengajarkan kepada
pemeluknya untuk beribadah, tapi juga sangat mendorong umatnya untuk bekerja
keras, kendati demikian bukan berarti tanpa kendali. Antara iman dan amal harus
ada interaksi. Artinya, betapapun kerasnya usaha yang dilakukan, harus selalu
dalam bingkai hukum Islam. Dan salah satu kerja keras yang didorong Islam
adalah berwirausaha. Kata wirausaha dalam istilah asingnya dikenal sebagai
enterpreneur.[1]
B.
Motivasi
Wirausaha dalam Islam
Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu,
sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau impuls.[2]
Mengapa berwirausaha..?
1.
Berwirausaha untuk Bertahan Hidup
Bekerja, inilah cara agar manusia dapat
memperoleh berbagai kebutuhannya: baik kebutuhan primer, sekunder, maupun
tersier. Mendorong manusia agar bekerja, berusaha & mencari rezki hukumnya
wajib. Oleh karena itu, seorang muslim harus gesit mencari harta kekayaan
(meskipun banyak rintangan) – dengan disertai kehausan agar usahanya
benar-benar bersih & halal. Islam membiarkan manusia bekerja selama masih
halal, Di sisi lain, islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk membuat
uslub & sarana-sarana yg dipergunakan dalam produksi.
2.
Be The best: Menjadi
manusia paling bermanfaat
“Tangan di atas, itu lebih baik daripada
tangan di bawah” (HR. Bukhari).
“Rasulullah SAW
bersabda : "Seorang Muslim adalah saudara Muslim yang lain. Siapa saja
yang berusaha memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya.
Siapa saja yang menghilangkan kesusahan dari seorang Muslim, Allah akan
menghilangkan salah satu kesusahannya pada Hari Kiamat." (HR. Muttafaq 'alaih).”
Hadits ini menjelaskan ciri orang yang senatiasa selalu
membantu orang lain. Dengan ilmu, harta, dan keahlian menjadi modal untuk
menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Hal inipun bisa diterapkan
juga oleh pebisnis ulung. Karena ia menyadari harta, ilmu, dan keahlian
yang dia miliki hanyalah titipan yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat
kelak.[3]
3.
Berwirausaha untuk Mencari Keuntungan
Kerja adalah perbuatan atau melakukan sesuatu, sesuatu yang
(diperbuat). Dari kata ini muncul kata pekerjaan, yaitu sesuatu yang dilakukan
untuk mencari nafkah; mata pencaharian. Nurcholis Majid, etos kerja adalah
aktifitas dinamis yang berupa memenuhi kebutuhan yang bermanfaat bagi dunianya
sebagai bukti pengabdian kepada Allah. Islam menempatkan bekerja dalam kerangka
teologis, yakni bahwa orang yang bekerja untuk mencari rezeki dari Allah guna
menutupi kebutuhan hidupnya dan agar ia tidak menjadi beban orang lain,
termasuk ke dalam jihad di jalan Allah yang nilainya sejajar dengan
melaksanakan rukun Islam seperti, salat, puasa, zakat, dan haji.
4.
Berwirausaha untuk Beribadah
Bekerja adalah ibadah. Bekerja adalah kebutuhan pribadi.
Tugas manusia harus bekerja untuk keperluan dunia dan akhirat secara seimbang,
usaha yang berkenaan dengan unsur dunia harus berorientasi kepada akhirat,
karena semua usaha dijalankan seseorang akan menghasilkan efek kepada orang
lain, baik efek positif maupun negatif. Maka perlu adanya pengawasan dari
Al-Qur’an dan Hadits untuk meluruskan setiap titah manusia itu sendiri.
5.
Islam sangat menghargai derajat manusia, oleh karena itu
Islam melarang umatnya untuk meminta-minta, kerena perbuatan tersebut akan
merendahkan derajat manusia sekaligus meminta-minta adalah perbuatan sampah
masyarakat yang harus dihindari oleh seluruh ummat Islam.
Nabi Muhammad SAW pernah ditanya mata pencaharian
apakah yang paling bak Ya Rasulullah, Jawab beliau ialah "Seseorang yang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual
beli yang bersih" (HR. A-Bazzar)
C.
Inspirasi
Wirausaha Islam
1. Nabi Muhammad SAW
BISNIS RASULULLAH - Rasulullah
Adalah seorang entrepreuner atau wirausahawan. Mulai usia 8 tahun 2 bulan sudah
mulai menggembalakan kambing. Pada usia 12 tahun berdagang sebagai kafilah ke
negeri Syiria dan pada usia 25 tahun Rasul menikahi Khadijah dengan mahar 200
ekor unta muda. Ini menunjukan bahwa Rasul merupakan seorang wirausahawan yang
sukses.
Dalam menjalankan usaha, umat Islam
hendaknya menteladani sifat Rasulullah. Yakni Siddiq, fathonah, Amanah dan
Tabligh. Sifat Siddiq , jelasnya,
para pengusaha muslim harus bisa dipercaya, jujur. Orang yang jujur pasti akan
selamat,“ sifat Fathonah , yakni
harus pintar. Termasuk di dalamnya pandai membaca peluang, dan manajemen. Kalau
tidak akan tertinggal dengan orang lain.“ Sifat Amanah harus dimiliki oleh pengusaha. Kalau tidak bisa menjaga
amanah, bagaimana dia akan bertahan di tengah-tengah pergulatan bisnis.
Sedangkan sifat Tabligh diwujudkan
dalam kemampuan untuk berkomunikasi. Seorang pengusaha muslim harus bisa
berkomunikasi dalam berbagai bahasa. Bagaimana mungkin tidak bisa berkomunikasi
akan sukses menjalankan roda bisnisnya, terutama di level Internasional.
Prinsip bisnis rasulullah, uang
bukanlah modal utama dengan al-amin
yang dikembangkan mengenal baik terhadap pasar dan pelanggannya menerapkan
prinsip bagi hasil dan prinsip islam lainnya
Rahasia sukses Rasulullah sebagai
seorang usahawan adalah karena kejujuran dan keadilan dalam mengadakan hubungan
dagang dengan para pelanggannya, selain itu beliau juga merupakan orang yang
cerdas, memiliki kesetiaan dalam memegang janji, rajin dan penuh dedikatif pada
usahanya. Atau yang sering kita kenal dengan STAF ( Sidiq, Tablik, Amanah, dan
Fatonah ).
“RAHASIA BISNIS
RASULULLAH” karangan Prof. Laode Kamaluddin, Ph.D. menjelaskan: “ Rasul adalah
satu-satunya orang yang sukses baik sebagai pemimpin ( Agama, pemerintahan) dan
sekaligus pebisnis tulen”.
2. Siti Khadijah
Sukses Siti Khodijah adalah :
a.
Keimanan yang kokoh dan spiritual yang tinggi
b.
Mentalitas wirausaha
c.
Punya modal dan pandai mengolahnya
d.
Punya kemampuan merekrut karyawannya dan menjalin mitra bisnis
e.
Suka berderma
f.
Berani mengambil keputusan dan pandai membaca peluang
g.
Pandai membaca pasar dan terget pasar
h.
Stabilitas keamanan kota mekah dan letaknya yang strategis untuk iklim
usaha
3. Abdurrahman bin Auf
Beliau merupakan seorang pedagang
muslim yang sukses dalam perdagangannya, sholih dalam amalnya, serta beruntung
dunia akhirat.
Sebab-sebab kesuksesan beliau adalah
:
a.
Sungguh-sungguh dalam berusaha
b.
Memiliki kemampuan berkreasi dan
berinovasi
c.
Menjaga waktu dan memanfaatkannya
dengan sebaik mungkin
d.
Memilih sahabat
e.
Kemampuan mempengaruhi orang lain
f.
Dia seorang laki laki sholih yang
senantiasa percaya diri dan menjaga kesuciannya, amanah, dan rasa takutnya pada
Allah
g.
Ilmu pengetahuan dan pemahamannya
4.
Abudullah Gymnastiar
Kiat menggapai sukses Aa Gym ( 7B ), yaitu:
a.
Beribadah dengan benar dan istiqomah
b.
Berakhlak baik
c.
Belajar dan berlatih tiada henti
d.
Bekerja keras dengan cerdas
e.
Bersahaja dalam hidup
f.
Bantu sesama
g.
Bersihkan hati selalu
5.
Puspo Wardoyo
Kiat Sukses Puspo wardoyo dalam usahanya:
a. Senantiasa menyisihkan 10% dari
keuntungannya untuk di zakatkan
b. Senantiasa
memperhatikan faktor “halalan thoyyiban” dalam setiap produknya
c. Menciptakan lingkungan islami di
tempat kerja
6. Hiyam Syahid (Pengusaha Properti)
Rahasia sukses Hisyam Syahid adalah :
a.
Kedekatan dengan orang tua dan
keluarga
b.
Memiliki kemauan kuat dan
lerja keras dalam berbisnis
c.
Selalu menjaga kebersihan hati
dan jiwa
d.
Memiliki prinsip bahwa
kesuksesan itu tidak hanya di nikmati oleh diri sendiri tetapi kesuksesan itu
sejauh mana orang-orang di sekitar kita dapat merasakan manfaat dari apa yang
kita usahakan.[4]
D. Sumber Inspirasi Wirausaha Islam
Rasulullah
bersabda, “ Berniagalah, karena 9 dari 10
pintu rezeki itu ada dalam perniagaan (entrepreneurship).” (HR. Ahmad)
·
Rasulullah is the greatest human, the greatest entrepreneur.
·
Rasulullah is the great marketer who satisfying human need and want also
satisfying god want.
Qs. An- Nisaa:29 :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil (korupsi, menipu), kecuali
dengan jalan perdagangan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.”
·
Islam menghargai perdagangan atas prinsip suka sama suka (keikhlasan).
·
Setiap aktifitas didasari oleh rasa suka, gembirakarena ikhlas lillahi
ta’ala.
“Pedagang
(entrepeneur) yang benar dan terpercaya bergabung dengan para Nabi, orang-orang
benar (Shiddiqin) dan para syuhada di surga.”(HR. Tirmidzi)
·
Modal utama seorang entrepreneur bukanlah uang atau harta namun prinsip
kebenaran/kepercayaan (trust).
·
Melakukan usaha bisa tanpa modal, semua tergantung mindset kita dan
keyakinan kita akan keberadaan Allah SWT (Believe
the power of praying).
Dari Jabir berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Orang beriman itu bersikap ramah dan tidk
ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah, dan sebaik-baik manusia
adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia. (HR. Thabrani dan Daruquthni)
·
Buat dan bangunlah produk yang bermanfaat bagi umat manusia
·
Semakin banyak yang menerima manfaat dari kita semakin banyak pahala dan
kekayaan. Baik kekayaan hati dan jiwa.
·
Semakin banyak pahala, maka semakin besar peluang bahagia dunia akhirat.[5]
KESIMPULAN
Wirausaha adalah salah satu
sikap yang mulai sekarang harus diterapkan kepada generasi muda Indonesia.
Berwirausaha mendatangkan kecerdasan dan menciptakan banyak peluang untuk lebih
maju dan mengembangkan bangsa in ke arah yang lebih maju dan baik. Berwirausaha
bukan saja menciptakan berbagai kegiatan bisnis yang hanya mencari berbagai
keuntungan, tetapi berwirausaha yang sesuai dengan norma agama, norma
masyarakat dan punya etika dan sikap kepribadian wirausaha yang bai akan
mendatangkan kesuksesan yang besar dalam pembangunan bangsa.
Salah satu etika dasar wirausaha dalam islam adalah
punya kejujuran, cerdas dan amanah. Itulah yang diterapkan oleh nabi muhammad
SAW yang menjadi panutan bagi kita semua. Degan kecerdasan kita bisa
menciptakan peluang yang banyak, kemudian melakukan kegiatan bisnis itu dengan
penuh kejujuran yang di ikuti degnan prilaku amanah.
Dengan cara itu, yang telah diterapkan
oleh nabi, nabi sendiri meyakini bahwa dengan kepribadian yang
jujur, setia dan propesional akan menjadi wirausahaan yang baik dan berhasil
serta disenangi banyak orang.
Dari beberapa contoh para pemebisnis
sukses di atas juga dapat kita simpulkan bahwa sorang wirausahawan yang sukses umumnya berangkat dari kegagalan/NOL. Oleh
karena itu, dapat kita petik hikmah:
•
Senantiasa dekat dengan Allah dan memohon keridhoan orang tua dan keluarga
•
Senantiasa berinfaq sebagai wujud rasa syukur.
•
Harus memiliki pengetahuan dalam bisnis yang di jalani.
•
Fokus dan tekun dalam menjalankan usaha.
•
Dan untuk menghindari kegagalan, maka kita harus terhindar dari beberapa
penyebab gagalnya usaha seperti di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchori.
2011. Kewirausahaan. Bandung: Alfa
Beta.
Muhammad Zen, “Menumbuhkan Semangat Wirausaha”,
presentasi disampaikan dalam pada Leadershipcamp and Motivation Training, Villa
Puncak Pass, diselenggarakan oleh BEMJ-PS, Bogor, 25 Nopember 2009.
Harmi, Kewirausahaan dalam islam, file:
///C:/Users/Asus%20pc/
Downloads/
INSPIRASI/
inspirais
%20kewir/
Harmi%20%
20kewirausahaan
%20dalam%
20islam.htm, di akses pada
tanggal 06 Desember 2013,
Asrulsaniabu.blogspot.com
www.kioskami.up
[1] Harmi, Kewirausahaan dalam islam, file: ///C:/Users/Asus%20pc/ Downloads/INSPIRASI/ inspirais %20kewir/Harmi%20%20kewirausahaan%20dalam%20islam.htm, di akses pada tanggal 06 Desember 2013,
[4] Muhammad Zen, “Menumbuhkan Semangat Wirausaha”, presentasi disampaikan dalam pada
Leadershipcamp and Motivation Training, Villa Puncak Pass, diselenggarakan oleh
BEMJ-PS, Bogor, 25 Nopember 2009.
jozz
BalasHapus