Kamis, 06 Februari 2014

SBM



MAKALAH
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

Disusun guna memenuhi tugas:
Mata kuliah: Strategi Belajar Mengajar
Dosen pengampu : Chusna Maulida, M. Pd. I



 

 


Oleh:
LAILA ZULFA
2021 111 238

Kelas : A

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013



PENDAHULUAN
Betapa pentingnya model/srategi pembelajaran aktif dalam suatu Pembelajaran. Model/srategi pembelajaran aktif itu diadakan guna membuat suasana belajar lebih hidup, atau bisa disebut pembelajaran yang menekankan pada siswa agar aktif. strategi pembelajaran ada dua macam, yaitu strategi pembelajaran Aktif dan strategi Pembelajaran Pasif. Namun saya disini akan menyebutkan beberapa strategi pembelajaran Aktif. karna sekarang Bukan jamannya Strategi pembelajaran Pasif, atau bisa di sebut Guru sebagai segalanya dikelas. namun sekarang ini yg terpenting itu Strategi Pembelajaran Aktif, dimana Semua Siswa diwajibkan Untuk aktif dalam kegiatan Belajar, sedang Guru hanya sebagai Fasilitator. dengan pembelajaran aktif diyakinkan bahwa siswa dapat mendapatkan suatu materi dengan maksimal. dengan strategi pembelajaran aktif ini diharapkan siswa tidak bosan dalam kegiatan belajar.












PEMBAHASAN
A.      Pengertian Strategi Pembelajaran
                       Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan  untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.[1]
                     
B.       Pengertian Pembelajaran Aktif
                  Pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang menekankan kepada siswa untuk dapat berperan aktif selama proses pembelajaran, pembelajaran akan lebih aktif dan efektif apabila ditunjang dengan berbagai fasilitas-fasilitas yang mendukung, tata letak yang nyaman dan gaya belajar yang bervariasi. Seperti halnya pada ungkapan yang telah diungkapan oleh Konfusius dalam bukunya Melvin L. Siberman sebagai berikut :
1.         Yang saya dengar, saya lupa.
2.         Yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat.
3.         Yang saya dengar, lihat dan pertanyaan/diskusikan dengan orang lain saya mulai paham.
4.         Dari yang saya dengar, lihat, bahas dan terapkan saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan. Yang saya ajarkan kepada orang lain saya kuasai.[2]
             Berikut ini adalah suatu pengertian pembelajaran aktif menurut beberapa orang ahli diantaranya adalah :
1.      Menurut Hisyam Zaini adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif,karena disaat siswa mulai untuk berkonsentrasi memasuki pembelajaran aktif maka mereka telah mulai untuk dapat mendominasi aktivitas pembelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga materi dapat mudah untuk dihayati dan dipraktekkan oleh siswa.[3]
2.      Menurut Moh.Uzer Usman adalah suatu strategi belajar mengajar yang lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar baik secara fisik, mental, intelektual maupun emosional.[4]
3.      Menurut Oemar Hamalik adalah suatu cara belajar yang dilakukan dengan melakukan pendekatan belajar inkuiri yaitu cara belajar mengajar yang dimaksudkan untuk dapat mengembangkan keterampilan yang dimilki siswa dalam memecahkan masalah dengan menggunakan pola berpikir secara kritis
                  Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif (active learning / CBSA) lebih menekankan/ menitik bertatkan pada keaktifan siswanya yang merupakan inti dari kegiatan belajar dan dalam pembelajaran aktif yang diungkapkan oleh Raka Joni yaitu mendengarkan, berdiskusi, menulis, laporan. Memecahkan masalah dan sebagainya dan keaktifan itu dapat diamati secara langsung dan tidak langsung.

C.      Prinsip Pembelajaran Aktif
Prinsip pembelajaran aktif adalah suatu proses pembelajaran yang lebih menekankan pada siswanya untuk dapat aktif dalam mengembangkan bakat keterampilan, mengasah pengetahuannya dan menciptakan suasana belajar terdiri bagi dirinya sehingga akan tercipta suasana belajar yang lebih nyaman dan lebih mudah dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.
 Berdasarkan ALIS atau Active Learning in school yaitu pembelajaran aktif yang dilaksanakan di sekolah-sekolah untuk para siswa yang hakikat inti dan isi kurang lebih dengan CBSA, prinsip-prinsip pembelajaran aktifnya sebagai berikut:
  1. Prinsip melakukan, yang dalam CBSA disebut belajar sambil bekerja, pada dasarnya pembelajaran itu harus membuat peserta didik berbuat sesuatu, bukan tinggal diam, berpangku tangan. Perbuatan itu dapat berupa; melihat, mendengar, meraba, merasakan, menulis, mengukur, membaca, menggambar, menghitung yang pada dasarnya sama dengan ketrampilan proses.
  2. Prinsip menggunakan semua alat indera (pancaindera), bahwa dalam pembelajaran hendaknya mengaktifkan semua alat indera untuk memperoleh informasi atau pengetahuan, melalui melihat, mendengar, meraba, mengecap dan membau. Dengan mengerahkan semua semua indera(sejauh memungkinkan) peserta didik akan memperoleh pengetahuan atau informasi yang lebih mengesankan, bukan sekedar hafalan, dan tidak mudah untukdilupakan.
  3. Prinsip eksplorasi lingkungan, bahwa pembelajaran aktif memanfaatkan lingkungan sebagai sarana, media dan/atau sumber belajar. Lingkungan itu dapat berupa lingkungan fisik, lingkungan social, lingkungan budaya, dan juga lingkungan mental. Lingkungan itu dapat berupa obyek (benda-benda), tempat (situasi dan kondisi), kejadian atau peristiwa dan idea tau gagasan.[5]
     Prinsip Pembelajaran aktif dalam psikologi belajar adalah :
1.    Pembelajaran aktif sebagai motivator .
Pembelajaran  yang lebih menekankan pada keaktifan siswa dan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator harus dapat menyelidiki dan mengetahui, sejauhmana motiv-motiv siswa yang dapat meningkatkan minat belajarnya kemudian guru mendorongnya untuk dapat memberikan motivasi pada siswa yang kurang termotivasi.
2.   Pembelajaran aktif sebagai prinsip latar dan konteks
Suatu pembelajaran yang diawali berdasarkan pengalaman yang dimilki siswa kemudian dihubungkan dalam pelajaran baru yang akan diajarkan oleh guru dengan demikian siswa akan mudah untuk memahami dan mengingat materi tersebut.
3.   Pembelajaran aktif sebagai fokus/ pemusatan perhatian
Suatu pembelajaran yang telah direncanakan dalam suatu pola tertentu untuk dapat memfokuskan siswa cara mengaitkan bagian-bagian yang terpisah, karena tanpa suatu pola maka pelajaran akan dapat terpecah-pecah sehingga siswa sulit untuk memusatkan perhatian.
4.   Pembelajaran aktif sebagai prinsip hubungan sosial
Dalam pembelajaran setiap siswa perlu dilatih untuk dapat bekerja sama dengan rekan-rekan yang dalam mencapai tujuan sehingga hasilnya akan lebih maksimal, karena suatu kerjasama yang baik akan dapat membentuk kepribadian anak dalam hubungan social.
5.   Pembelajaran aktif sebagai prinsip belajar sambil bekerja.
Pada hakikatnya belajar sambil bekerja akan membuat anak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan segala aktifitasnya dan melakukan  kegiatan nyata yang melibatkan otak dan pikirannta. Karena anak semakin tumbuh maka akan semakin berkurang kadar bekerja dan semakin bertambah kadar berpikir. Mereka akan lebih senang apabila diberi kesempatan untuk dapat menyalurkan kemampuannya dalam bekerja di usia muda.
6.   Pembelajaran aktif sebagai proses perbedaan Individual.
Pada hakekatnya menusia diciptakan tuhan memilki kemampuan yang berbeda-beda, dari perbedaan itu guru hendaknya tidak memperlakukan siswa sama, maka apabila ssetiap siswa, maka apabila setiap siswa dipelajari dan dimanfaatkan dengan tepat maka kecepatan dan keberhasilan belajar anak dapat tumbuh kembangkan dengan baik.
7.   Pembelajaran aktif sebagai prinsip menemukan
Guru disini tidak perlu menjelaskan informasi kepada anak tetapi member kesempatan pada anak untuk mencari dan menemukan informasi sendiri, guru hanya hendaknya bersifat memancing anak untuk menggali informasi yang didapat maka dengan begitu akan tercipta suasana kelas yang menggairahkan.
8.   Pembelajaran aktif sebagai prinsip pemecahan masalah.
Guru sebagai motivator mencoba untuk mendorong siswanya agar dapat melihat masalah, merumuskan maslah serta dapat berupaya untuk  memecahkan masalah sesuai dengan taraf kemampuannya.[6]

D.      Urgensi Pembelajaran Aktif
       Belajar aktif tidak hanya diperlukan untuk menambah kegairahan namun juga untuk menghargai perbedaan individual dan beragamnya kecerdasan.[7] Belajar memerlukan kedekatan mental sebelum memahami materi yang hendak dipelajari. Balajar bukan sekedar pengulangan atau hafalan dan praktek semata, belajar akan lebih efektif bila dibarengi juga dengan keaktifan siswa untuk dapat mengupayakan dalam pemecahan masalah.
Pembelajaran aktif dapat mengembangkan kecakapan belajar, strategi belajar dan kebiasaan belajar yang fokus. Dengan pembelajaran aktif juga dapat mengembangkan kemampuan menerapkan prinsip-prinsip dan generalisasi yang telah dipelajari pada situasi dan masalah yang baru.[8]
Dengan semakin berkembangnya zaman semakin maju pengetahuan maka guru dituntut untuk dapat menggunakan strategi mengajar yang lebih inovatif sesuai dengan tujuan dari pembelajaran aktif. Tentu dituntut untuk mengajarkan siswanya agar dapat aktif dan lebih kreatif dalam mengembangkan bakat serta dapat menghayati hal-hal yang dipelajari melalui percobaan dan praktek secara berkelompok atau sendiri sehingga guru disini hanya berperan sebagai fasilitas dan motivator bagi setiap siswa.[9]
Pembelajaran aktif dapat berpengaruh terhadap cara belajar siswa dalam hal memberikan tugas rutin bagi siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka, memberikan satu titik fokus kepada kreatifitas dan kognitif siswa dari aspek prosedur dan memberikan penekanan kebolehan atas apa yang disampaikan siswa, handling dan dapat melakukan pengukuran (Measuring) atas kemampuan mereka.[10]
       Setiap pembelajaran adalah tindakan kreatif pembelajaran, tanpa adanya sumber daya kreasi pembelajar dalam proses belajar mengajar maka tidak ada sesuatu yang dipelajari. Karena itu, daya kreasi yang baik dapat membawa dampak pada pembelajaran yang baik dan pembelajaran yang baik menghasilkan daya kreasi yang baik.

E.       Model/Strategi Pembelajaran Aktif

    Ada banyak model dalam melaksanakan Pembelajaran Aktif, yang dapat diterapkan di sekolah, dari banyak model tersebut, berikut ini dipaparkan beberapa diantaranya:

1. Critical Incident (Pengalaman penting)
Strategi ini digunakan untuk memulai pelajaran. Tujuan dari penggunaan strategi ini adalah untuk melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman mereka.

2. Prediction Guide (Tebak Pelajaran)
Strategi ini digunakan untuk melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Dengan strategi ini siswa diharapkan dapat terlibat dalam awal pertemuan dan tetap mempunyai perhatian ketika guru menyampaikan materi. Di awal pertemuan siswa diminta untuk menebak apa yang akan muncul dalam topik tertentu. Selama penyampaian materi siswa dituntut untuk mencocokan hasil tebakan mereka dengan materi yang disampaikan oleh guru.

3. Teks Acak
Strategi ini sangat baik digunakan untuk pelajaran bahasa, meskipun dapat juga digunakan untuk pelajaran yang lain. Dengan strategi ini, siswa dituntut untuk berpikir logis dengan mengurutkan suatu alur cerita atau bacaan.

4. Reading Guide (Panduan Membaca)
Dalam beberapa kesempatan, sering terdapat kejadian bahwa materi tidak dapat diselesaikan di dalam kelas dan harus diselesaikan di luar kelas karena banyaknya materi yang harus diselesaikan. Dalam keadaan seperti ini, strategi ini dapat digunakan secara optimal.

5. Group Resume (Resum Kelompok)
Biasanya sebuah resume menggambarkan hasil yang telah dicapai oleh individu. Resume ini akan menjadi menarik untuk dilakukan dalam group dengan tujuan membantu siswa menjadi lebih akrab atau melakukan team building (kerjasama kelompok) yang anggotanya sudah saling mengenal sebelumnya. Kegiatan ini akan lebih efektif jika resume itu berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan.

6. Prediksi kawan
Untuk mata pelajaran yang sering menuntut kerjasama kelompok dalam bekerja, team Building, perlu dibangun semenjak awal pelajaran. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa dapat secepatnya mengenal teman-temannya sehingga pada akhirnya mereka dapat bekerjasama dalam kelompok. Strategi ini adalah salah satu cara yang cukup baik untuk membantu siswa mengenal satu sama lain.

7. Assesmen Search (Menilai Kelas)
Teknik ini cukup menarik untuk mengetahui tingkatan kemampuan siswa dalam kelas tertentu. Strategi ini dapat dilakukan dalam waktu yang cepat dan sekaligus melibatkan siswa sejak awal pertemuan untuk saling mengenal dan bekerjasama.

8. Questions Students Have (pertanyaan dari siswa)
Teknik ini merupakan teknik yang mudah dilakukan dan dapat dipakai untuk mengetahui kebutuhan serta harapan siswa. Teknik ini menggunakan elisitasi dalam memperoleh partisipasi siswa secara tertulis.

9. Instant Assesment (Penilaian Instan)
Teknik ini menyenangkan dan tidak menakutkan untuk mengetahui siswa. Dengan strategi ini guru dalam waktu yang singkat dapat mengetahui siswa dari sisi latar belakang, pengalaman, sikap, harapan dan perhatiannya.

10. Active Knowledge Sharing (Saling tukar pengetahuan)
Strategi ini dapat membawa siswa untuk siap belajar dengan cepat, strategi ini dapat digunakan untuk melihat tingkat kemampuan siswa untuk membentuk kerjasama tim. Strategi ini dilakukan pada hampir semua mata pelajaran.

11. True or false (Benar apa salah)
Strategi ini merupakan aktifitas kolaboratif yang dapat mengajak siswa untuk terlibat ke dalam materi- materi pelajaran dengan segera. Strategi ini menumbuhkan kerjasama berbagai pengetahuan dan belajar secara langsung.

12. Benar salah berantai.
Strategi ini mendorong kerjasama kelompok dalam belajar. Dengan strategi ini, siswa dapat belajar dengan cepat untuk materi yang banyak. Materi-materi yang bahan bacaannya dimiliki oleh siswa akan sangat baik diajarkan dengan menggunakan strategi ini.

13. Inquiring Minds Want to Know (bangkitkan Minat)
Teknik ini dapat membangkitkan keingintahuan siswa dengan meminta mereka untuk membuat perkiraan-perkiraan tentang suatu topik atau suatu pertanyaan biasanya siswa cenderung diam ketika diajak untuk membahasmateri-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya.

14. Listening Teams (Tim pendengar)
Strategi ini membantu siswa untuk tetap konsentrasi dan terfokus dalam pelajaran yang menggunakan metode ceramah. Strategi ini bertujuan membentuk kelompok-kelompok yang mempunyai tugas atau tanggungjawab tertentu berkaitan dengan materi pelajaran.

15. Guided Note Taking (Catatan terbimbing)
Dalam strategi ini guru menyiapkan suatu bagan atau skema yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan ketika guru menyampaikan materi pelajaran..

16. Synergetic Teaching (Pengajaran sinergis)
Ini adalah yang menggabungkan dua cara belajar yang berbeda. Strategi ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi hasil belajar dari materi yang sama dengan cara yang berbeda dengan membandingkan catatan mereka.

17. Guided Teaching (panduan Mengajar)
Dalam strategi ini, guru bertanya kepada siswa satu atau dua pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa atau untuk memperoleh hipotesa atau kesimpulan kemudian membaginya kepada kategori.

18. Active Debate (Debat aktif)
Debat bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau siswa diharapkan dapat mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan mereka sendiri. Strategi ini secara aktif melibatkan semua siswa di dalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja.

19. Point-counterpoint
Strategi ini sangat baik dipakai untuk melibatkan siswa dalam mendiskusikan isu-isu kompleks secara mendalam. Strategi ini mirip dengan debat, hanya saja dikemas dalam suasana yang tidak terlalu formal.

20. Reading Alaound (membaca keras)
Strategi ini dapat membantu siswa dalam berkonsentrasi, mengajukan pertanyaan dan menggugah diskusi.

21. Learning starts with A questions (Pelajaran dimulai dengan pertanyaan)
Belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika siswa itu aktif dan terus bertanya ketimbang hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Salah satu cara untuk membuat siswa belajar secara aktif adalah dengan membuat mereksa bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari guru, strategi ini dapat menggugah siswa untuk menggapai kunci belajar yaitu bertanya.

22. Plantet Questions (pertanyaan rekayasa)
Strategi ini membantu anda untuk mempresentasikan informasi dalam bentuk respon terhadap pertanyaan yang telah ditanamkan atau diberikan sebelumnya kepada siswa tertentu. Strategi ini dapat membantu siswa yang tidak pernah bertanya atau bahkan tidak pernah berbicara pada jam-jam pelajaran untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan diminta menjadi penanya.

23. Information search (mencari informasi)
Metode ini sama dengan ujian open book. Secara berkelompok siswa mencari informasi (biasanya tercakup dalam pelajaran). Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap kurang menarik.

24. Card sort (sortir kartu)
Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya, gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.

25. The power of two (kekuatan dua kepala)
Aktivitas pembelajaran ini digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang. Strategi ini mempunyai prinsip bahwa berpikir berdua jauh lebih baik dari pada berpikir sendiri.

26. Team quiz (quiz kelompok)
Strategi ini dapat meninggalkan tanggung jawab belajar siswa dalam suasana yang menyenangkan.

27. Jigsaw learning (belajar model jigsaw)
Strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.

28. Snow balling (bola salju)
Strategi ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi siswa secara bertingkat. Dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh siswa secara berkelompok.

29. Everyone is a Teacher Here (setiap orang adalah guru)
Strategi ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini memberi kesempatan kepadasetiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawanya. Dengan strategi ini siswa yang tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.

30. Peer lessons (belajar dari teman)
Strategi ini baik digunakan untuk menggairahkan kemauan siswa untuk mengajarkan materi kepada temannya. Strategi ini akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi kepada teman-teman sekelas.

31. Learning contract (kontrak belajar)
Belajar mandiri sering lebih mendalam dan lebih permanent pengaruhnya, akan tetapi guru harus yakin bahwa ada kesepakatan yang jelas tentang apa dan bagaimana sesuatu yang akan dipelajari
.
32. Index card match (mencari pasangan)
Stategi ini cukup menyenangkanyang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun materi barupun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan siswa diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.

33. Giving question and getting answers (memberi pertanyaan dan menerima jawaban)
Strategi ini sangat baik digunakan untuk melibatkan siswa dalam mengulang materi pelajaran yang telah disampaikan. Strategi ini tepat digunakan di akhir pertemuan.

34. Crossword puzzle (teka teki silang)
Teka-teki dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi siswa secara aktif semenjak awal.

36. Keep on learning (belajar terus)
Strategi ini mengajarkan kepada siswa bahwa belajar bukan hanya pada jam pelajaran saja tetapi bisa dilakukan dengan cara mencari sesuatu dengan membaca segala jenis bacaan, dengan membaca akan mengembangkan kecerdasan dan kemampuan otak dalam menyelesaikan berbagai kesulitan.

37. Modling the way (membuat contoh praktek)
Strategi ini memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan ketrampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui demonstrasi. Siswa diberi waktu untuk menciptakan skenario sendiri dan menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan ketrampilan dan teknik yang baru saja dijelaskan. Strategi ini akan sangat baik jika digunakan untuk mengajarkan pelajaran yang menuntut ketrampilan tertentu..

38. Billboard Ranking (papan rangking)
Strategi ini tepat sekali digunakan untuk menstimulasi refleksi dan diskusi mengenai nilai- nilai, gagasan dan pilihan-pilihan yang ada di dalam masyarakat. Materi-materi yang mengajarkan aspek efektif dapat diajarkan dengan strategi ini karena strategi ini tidak hanya menuntut kemampuan kognitif siswa, akan tetapi lebih mengutamakan aspek afektifnya.

39. Practice – rehearsal pairs (praktek berpasangan)
Ini adalah strategi sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktekkan  suatu ketrampilan atau prosedur dengan teman belajar tujuannya adalah untuk menyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan ketrampilan dengan benar. Materi-materi yang bersifat psikomotorik adalah materi yang baik untuk diajarkan dengan strategi ini.

40. Lightening the learning climate (menghidupkan suasana belajar)
Suatu kelas dapat dengan cepat menemukan suasana belajar yang rileks, informal dan tidak menakutkan dengan meminta siswa untuk membuat humor-humor kreatif yang berhubungan dengan materi pelajaran. Strategi ini sangatlah informal, akan tetapi pada waktu yang sama dapat mengajak siswa untuk berfikir.[11]


KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
  1. Pembelajaran aktif adalah kegiatan-kegiatan pembelajaran yang melibatkan para pelajar dalam melakukan sesuatu hal dan memikirkan tentang apa yang sedang mereka lakukan.
  2. Pembelajaran aktif diturunkan dari dua asumsi dasar yaitu bahwa belajar pada dasarnya suatu proses yang aktif dan bahwa orang yang berbeda, belajar dalam cara-cara yang berbeda pula.
  3. Ada beberapa alasan menggunakan pembelajaran aktif yaitu ; memiliki pengaruh yang kuat pada pembelajaran si belajar; strategi-strategi pengembangan pembelajaran aktif lebih mampu meningkatkan ketrampilan berfikir para pelajar dari pada peningkatan penguasaan isi; melibatkan para pelajar dalam tugas-tugas berfikir tingkat lebih tinggi seperti analisis, sintesis, dan evaluasi; berbagai gaya belajar dapat dilayani dengan sebaik-baiknya dengan melibatkan para pelajar dalam kegiatan-kegiatan belajar aktif.
  4. Penggunaan pembelajaran aktif membawa beberapa keuntungan seperti; para pelajar yang aktif menggunakan pengetahuan utama mereka dalam membentuk pemahaman dari isi materi pembelajaran; para pelajar yang aktif berfikir secara kritis dan menciptakan pengembangan mereka sendiri; para pelajar yang aktif  terlibat secara kognitif; dan para pelajar yang aktif menerapkan suatu strategi membaca dan belajar lingkup yang luas.

 





DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Drs. Aswin Zain, Strategi Belajar Mengajar, Penerbit  Bineka Cipta
Kamaludin Ahmad. 2004. Teori Pembelajaran Aktif, Malaysis: MPTI.
Usman, Moh.Uzer. 2000. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar Bandung: PT. Remaja Rosda   Karya
L.Siberman, Melvin terjemah:Raisul Muttaqiem, 2004. 101 Active Learning Cara  Belajar Siswa Aktif. Bandung : PT.Nuansa.
Zaini, Hisyam. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif, Edisi revisi Yogyakarta:CTSD Center for Teaching Staff Development.
pakhabibi.wordpress.com/pembelajaran-aktif/, diakses pada 07-10-2013



       [1] Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswin Zain, Strategi Belajar Mengajar (Penerbit  Bineka Cipta) hal. 5
       [2] Melvin L.Siberman,(terjemah:Raisul Muttaqiem),101 Active Learning Cara Belajar Siswa Aktif.(Bandung :PT.Nuansa,Cet,2004), hal. Pembuka
       [3] Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, Edisi revisi (Yogyakarta:CTSD Center for Teaching Staff Development, Cet 2, 2004),hal.16
       [4] Moh.Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung:PT. Remaja Rosda   Karya,2000), Hal.8
       [5] pakhabibi.wordpress.com/pembelajaran-aktif/, diakses pada 07-10-2013
       [6] Moh. Uzer Usman,Op.Cit, hal. 88-89
       [7] Kamaludin Ahmad, Teori Pembelajaran Aktif, (Malaysis:MPTI, Januari 2001) hal. 4
       [8] Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif,  (CTSD Center for Teaching Staff Development, Cet 2, Peb 2004 ) hal. 218 - 219
       [9] Moh. Uzer Usman, Op.Cit, hal 87
      [10] Kamaluddin Ahmad, Op. Cit, hal. 62
       [11] Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif,  (CTSD Center for Teaching Staff Development, Cet 2, Peb 2004 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar