MAKALAH
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata kuliah: Strategi Belajar Mengajar
Dosen pengampu : Chusna Maulida, M. Pd. I
Oleh:
LAILA ZULFA
2021 111 238
Kelas : A
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
PENDAHULUAN
Betapa pentingnya model/srategi pembelajaran
aktif dalam suatu Pembelajaran. Model/srategi pembelajaran aktif itu diadakan
guna membuat suasana belajar lebih hidup, atau bisa disebut pembelajaran yang
menekankan pada siswa agar aktif. strategi pembelajaran ada dua macam, yaitu
strategi pembelajaran Aktif dan strategi Pembelajaran Pasif. Namun saya disini
akan menyebutkan beberapa strategi pembelajaran Aktif. karna sekarang Bukan
jamannya Strategi pembelajaran Pasif, atau bisa di sebut Guru sebagai segalanya
dikelas. namun sekarang ini yg terpenting itu Strategi Pembelajaran Aktif,
dimana Semua Siswa diwajibkan Untuk aktif dalam kegiatan Belajar, sedang Guru
hanya sebagai Fasilitator. dengan pembelajaran aktif diyakinkan bahwa siswa
dapat mendapatkan suatu materi dengan maksimal. dengan strategi pembelajaran
aktif ini diharapkan siswa tidak bosan dalam kegiatan belajar.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan
dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum
kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan.[1]
B.
Pengertian
Pembelajaran Aktif
Pembelajaran
aktif merupakan suatu pembelajaran yang menekankan kepada siswa untuk dapat
berperan aktif selama proses pembelajaran, pembelajaran akan lebih aktif dan
efektif apabila ditunjang dengan berbagai fasilitas-fasilitas yang mendukung,
tata letak yang nyaman dan gaya belajar yang bervariasi. Seperti halnya pada
ungkapan yang telah diungkapan oleh Konfusius dalam bukunya Melvin L. Siberman
sebagai berikut :
1.
Yang saya
dengar, saya lupa.
2.
Yang saya
dengar dan lihat, saya sedikit ingat.
3.
Yang saya
dengar, lihat dan pertanyaan/diskusikan dengan orang lain saya mulai paham.
4.
Dari yang
saya dengar, lihat, bahas dan terapkan saya dapatkan pengetahuan dan
keterampilan. Yang saya ajarkan kepada orang lain saya kuasai.[2]
Berikut ini adalah suatu pengertian
pembelajaran aktif menurut beberapa orang ahli diantaranya adalah :
1. Menurut
Hisyam Zaini adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara
aktif,karena disaat siswa mulai untuk berkonsentrasi memasuki pembelajaran
aktif maka mereka telah mulai untuk dapat mendominasi aktivitas pembelajaran
yang disampaikan oleh guru, sehingga materi dapat mudah untuk dihayati dan
dipraktekkan oleh siswa.[3]
2. Menurut
Moh.Uzer Usman adalah suatu strategi belajar mengajar yang lebih menekankan
pada keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar baik secara fisik, mental,
intelektual maupun emosional.[4]
3. Menurut
Oemar Hamalik adalah suatu cara belajar yang dilakukan dengan melakukan
pendekatan belajar inkuiri yaitu cara belajar mengajar yang dimaksudkan untuk
dapat mengembangkan keterampilan yang dimilki siswa dalam memecahkan masalah
dengan menggunakan pola berpikir secara kritis
Dari beberapa pendapat di
atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif (active learning / CBSA)
lebih menekankan/ menitik bertatkan pada keaktifan siswanya yang merupakan inti
dari kegiatan belajar dan dalam pembelajaran aktif yang diungkapkan oleh Raka
Joni yaitu mendengarkan, berdiskusi, menulis, laporan. Memecahkan masalah dan
sebagainya dan keaktifan itu dapat diamati secara langsung dan tidak langsung.
C. Prinsip Pembelajaran Aktif
Prinsip
pembelajaran aktif adalah suatu proses pembelajaran yang lebih menekankan pada
siswanya untuk dapat aktif dalam mengembangkan bakat keterampilan, mengasah
pengetahuannya dan menciptakan suasana belajar terdiri bagi dirinya sehingga
akan tercipta suasana belajar yang lebih nyaman dan lebih mudah dalam memahami
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan
ALIS atau Active Learning in school yaitu pembelajaran aktif yang dilaksanakan
di sekolah-sekolah untuk para siswa yang hakikat inti dan isi kurang lebih
dengan CBSA, prinsip-prinsip pembelajaran aktifnya sebagai berikut:
- Prinsip melakukan, yang dalam CBSA disebut belajar sambil bekerja, pada dasarnya pembelajaran itu harus membuat peserta didik berbuat sesuatu, bukan tinggal diam, berpangku tangan. Perbuatan itu dapat berupa; melihat, mendengar, meraba, merasakan, menulis, mengukur, membaca, menggambar, menghitung yang pada dasarnya sama dengan ketrampilan proses.
- Prinsip menggunakan semua alat indera (pancaindera), bahwa dalam pembelajaran hendaknya mengaktifkan semua alat indera untuk memperoleh informasi atau pengetahuan, melalui melihat, mendengar, meraba, mengecap dan membau. Dengan mengerahkan semua semua indera(sejauh memungkinkan) peserta didik akan memperoleh pengetahuan atau informasi yang lebih mengesankan, bukan sekedar hafalan, dan tidak mudah untukdilupakan.
- Prinsip eksplorasi lingkungan, bahwa pembelajaran aktif memanfaatkan lingkungan sebagai sarana, media dan/atau sumber belajar. Lingkungan itu dapat berupa lingkungan fisik, lingkungan social, lingkungan budaya, dan juga lingkungan mental. Lingkungan itu dapat berupa obyek (benda-benda), tempat (situasi dan kondisi), kejadian atau peristiwa dan idea tau gagasan.[5]
Prinsip Pembelajaran
aktif dalam psikologi belajar adalah :
1. Pembelajaran aktif sebagai motivator
.
Pembelajaran yang lebih menekankan pada keaktifan
siswa dan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator harus dapat menyelidiki
dan mengetahui, sejauhmana motiv-motiv siswa yang dapat meningkatkan minat
belajarnya kemudian guru mendorongnya untuk dapat memberikan motivasi pada
siswa yang kurang termotivasi.
2. Pembelajaran aktif sebagai prinsip
latar dan konteks
Suatu pembelajaran yang diawali berdasarkan pengalaman yang
dimilki siswa kemudian dihubungkan dalam pelajaran baru yang akan diajarkan
oleh guru dengan demikian siswa akan mudah untuk memahami dan mengingat materi
tersebut.
3. Pembelajaran aktif sebagai fokus/
pemusatan perhatian
Suatu pembelajaran yang telah direncanakan dalam suatu pola
tertentu untuk dapat memfokuskan siswa cara mengaitkan bagian-bagian yang
terpisah, karena tanpa suatu pola maka pelajaran akan dapat terpecah-pecah
sehingga siswa sulit untuk memusatkan perhatian.
4. Pembelajaran aktif sebagai prinsip
hubungan sosial
Dalam pembelajaran setiap siswa perlu dilatih untuk dapat
bekerja sama dengan rekan-rekan yang dalam mencapai tujuan sehingga hasilnya
akan lebih maksimal, karena suatu kerjasama yang baik akan dapat membentuk
kepribadian anak dalam hubungan social.
5. Pembelajaran aktif sebagai prinsip
belajar sambil bekerja.
Pada hakikatnya belajar sambil bekerja akan membuat anak
memiliki kesempatan untuk mengekspresikan segala aktifitasnya dan
melakukan kegiatan nyata yang melibatkan otak dan pikirannta. Karena anak
semakin tumbuh maka akan semakin berkurang kadar bekerja dan semakin bertambah
kadar berpikir. Mereka akan lebih senang apabila diberi kesempatan untuk dapat
menyalurkan kemampuannya dalam bekerja di usia muda.
6. Pembelajaran aktif sebagai proses
perbedaan Individual.
Pada hakekatnya menusia diciptakan tuhan memilki kemampuan
yang berbeda-beda, dari perbedaan itu guru hendaknya tidak memperlakukan siswa
sama, maka apabila ssetiap siswa, maka apabila setiap siswa dipelajari dan
dimanfaatkan dengan tepat maka kecepatan dan keberhasilan belajar anak dapat
tumbuh kembangkan dengan baik.
7. Pembelajaran aktif sebagai prinsip
menemukan
Guru disini tidak perlu menjelaskan informasi kepada anak
tetapi member kesempatan pada anak untuk mencari dan menemukan informasi
sendiri, guru hanya hendaknya bersifat memancing anak untuk menggali informasi
yang didapat maka dengan begitu akan tercipta suasana kelas yang menggairahkan.
8. Pembelajaran aktif sebagai prinsip
pemecahan masalah.
Guru sebagai motivator mencoba untuk mendorong siswanya agar
dapat melihat masalah, merumuskan maslah serta dapat berupaya untuk
memecahkan masalah sesuai dengan taraf kemampuannya.[6]
D. Urgensi Pembelajaran Aktif
Belajar aktif tidak hanya diperlukan untuk menambah kegairahan namun juga untuk
menghargai perbedaan individual dan beragamnya kecerdasan.[7]
Belajar memerlukan kedekatan mental sebelum memahami materi yang hendak
dipelajari. Balajar bukan sekedar pengulangan atau hafalan dan praktek semata,
belajar akan lebih efektif bila dibarengi juga dengan keaktifan siswa untuk
dapat mengupayakan dalam pemecahan masalah.
Pembelajaran
aktif dapat mengembangkan kecakapan belajar, strategi belajar dan kebiasaan
belajar yang fokus. Dengan pembelajaran aktif juga dapat mengembangkan
kemampuan menerapkan prinsip-prinsip dan generalisasi yang telah dipelajari
pada situasi dan masalah yang baru.[8]
Dengan
semakin berkembangnya zaman semakin maju pengetahuan maka guru dituntut untuk
dapat menggunakan strategi mengajar yang lebih inovatif sesuai dengan tujuan
dari pembelajaran aktif. Tentu dituntut untuk mengajarkan siswanya agar dapat
aktif dan lebih kreatif dalam mengembangkan bakat serta dapat menghayati
hal-hal yang dipelajari melalui percobaan dan praktek secara berkelompok atau
sendiri sehingga guru disini hanya berperan sebagai fasilitas dan motivator
bagi setiap siswa.[9]
Pembelajaran
aktif dapat berpengaruh terhadap cara belajar siswa dalam hal memberikan tugas
rutin bagi siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan
mereka, memberikan satu titik fokus kepada kreatifitas dan kognitif siswa dari
aspek prosedur dan memberikan penekanan kebolehan atas apa yang disampaikan
siswa, handling dan dapat melakukan pengukuran (Measuring) atas kemampuan
mereka.[10]
Setiap pembelajaran adalah tindakan kreatif pembelajaran, tanpa adanya sumber
daya kreasi pembelajar dalam proses belajar mengajar maka tidak ada sesuatu
yang dipelajari. Karena itu, daya kreasi yang baik dapat membawa dampak pada pembelajaran
yang baik dan pembelajaran yang baik menghasilkan daya kreasi yang baik.
E. Model/Strategi Pembelajaran Aktif
Ada banyak model dalam melaksanakan Pembelajaran Aktif, yang dapat diterapkan di sekolah, dari banyak model tersebut, berikut ini dipaparkan beberapa diantaranya:
1. Critical Incident (Pengalaman
penting)
Strategi ini digunakan untuk memulai pelajaran.
Tujuan dari penggunaan strategi ini adalah untuk melibatkan siswa sejak awal
dengan melihat pengalaman mereka.
2. Prediction Guide (Tebak Pelajaran)
Strategi ini digunakan untuk melibatkan siswa
di dalam proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Dengan
strategi ini siswa diharapkan dapat terlibat dalam awal pertemuan dan tetap
mempunyai perhatian ketika guru menyampaikan materi. Di awal pertemuan siswa
diminta untuk menebak apa yang akan muncul dalam topik tertentu. Selama
penyampaian materi siswa dituntut untuk mencocokan hasil tebakan mereka dengan
materi yang disampaikan oleh guru.
3. Teks Acak
Strategi ini sangat baik digunakan untuk
pelajaran bahasa, meskipun dapat juga digunakan untuk pelajaran yang lain.
Dengan strategi ini, siswa dituntut untuk berpikir logis dengan mengurutkan
suatu alur cerita atau bacaan.
4. Reading Guide (Panduan Membaca)
Dalam beberapa kesempatan, sering terdapat
kejadian bahwa materi tidak dapat diselesaikan di dalam kelas dan harus
diselesaikan di luar kelas karena banyaknya materi yang harus diselesaikan.
Dalam keadaan seperti ini, strategi ini dapat digunakan secara optimal.
5. Group Resume (Resum Kelompok)
Biasanya sebuah resume menggambarkan hasil yang
telah dicapai oleh individu. Resume ini akan menjadi menarik untuk dilakukan
dalam group dengan tujuan membantu siswa menjadi lebih akrab atau melakukan
team building (kerjasama kelompok) yang anggotanya sudah saling mengenal
sebelumnya. Kegiatan ini akan lebih efektif jika resume itu berkaitan dengan
materi yang sedang diajarkan.
6. Prediksi kawan
Untuk mata pelajaran yang sering menuntut
kerjasama kelompok dalam bekerja, team Building, perlu dibangun semenjak
awal pelajaran. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa dapat secepatnya mengenal
teman-temannya sehingga pada akhirnya mereka dapat bekerjasama dalam kelompok.
Strategi ini adalah salah satu cara yang cukup baik untuk membantu siswa
mengenal satu sama lain.
7. Assesmen Search (Menilai Kelas)
Teknik ini cukup menarik untuk mengetahui
tingkatan kemampuan siswa dalam kelas tertentu. Strategi ini dapat dilakukan
dalam waktu yang cepat dan sekaligus melibatkan siswa sejak awal pertemuan
untuk saling mengenal dan bekerjasama.
8. Questions Students Have (pertanyaan
dari siswa)
Teknik ini merupakan teknik yang mudah
dilakukan dan dapat dipakai untuk mengetahui kebutuhan serta harapan siswa.
Teknik ini menggunakan elisitasi dalam memperoleh partisipasi siswa secara
tertulis.
9. Instant Assesment (Penilaian Instan)
Teknik ini menyenangkan dan tidak menakutkan
untuk mengetahui siswa. Dengan strategi ini guru dalam waktu yang singkat dapat
mengetahui siswa dari sisi latar belakang, pengalaman, sikap, harapan dan
perhatiannya.
10. Active Knowledge Sharing (Saling
tukar pengetahuan)
Strategi ini dapat membawa siswa untuk siap
belajar dengan cepat, strategi ini dapat digunakan untuk melihat tingkat
kemampuan siswa untuk membentuk kerjasama tim. Strategi ini dilakukan pada
hampir semua mata pelajaran.
11. True or false (Benar apa salah)
Strategi ini merupakan aktifitas kolaboratif
yang dapat mengajak siswa untuk terlibat ke dalam materi- materi pelajaran
dengan segera. Strategi ini menumbuhkan kerjasama berbagai pengetahuan dan
belajar secara langsung.
12. Benar salah berantai.
Strategi ini mendorong kerjasama kelompok dalam
belajar. Dengan strategi ini, siswa dapat belajar dengan cepat untuk materi
yang banyak. Materi-materi yang bahan bacaannya dimiliki oleh siswa akan sangat
baik diajarkan dengan menggunakan strategi ini.
13. Inquiring Minds Want to Know (bangkitkan
Minat)
Teknik ini dapat membangkitkan keingintahuan
siswa dengan meminta mereka untuk membuat perkiraan-perkiraan tentang suatu
topik atau suatu pertanyaan biasanya siswa cenderung diam ketika diajak untuk
membahasmateri-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya.
14. Listening Teams (Tim pendengar)
Strategi ini membantu siswa untuk tetap
konsentrasi dan terfokus dalam pelajaran yang menggunakan metode ceramah.
Strategi ini bertujuan membentuk kelompok-kelompok yang mempunyai tugas atau
tanggungjawab tertentu berkaitan dengan materi pelajaran.
15. Guided Note Taking (Catatan
terbimbing)
Dalam strategi ini guru menyiapkan suatu bagan
atau skema yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan ketika guru
menyampaikan materi pelajaran..
16. Synergetic Teaching (Pengajaran
sinergis)
Ini adalah yang menggabungkan dua cara belajar
yang berbeda. Strategi ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi
hasil belajar dari materi yang sama dengan cara yang berbeda dengan membandingkan
catatan mereka.
17. Guided Teaching (panduan Mengajar)
Dalam strategi ini, guru bertanya kepada siswa
satu atau dua pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa atau untuk
memperoleh hipotesa atau kesimpulan kemudian membaginya kepada kategori.
18. Active Debate (Debat aktif)
Debat bisa menjadi satu metode berharga yang
dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau siswa diharapkan dapat
mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan mereka sendiri.
Strategi ini secara aktif melibatkan semua siswa di dalam kelas bukan hanya
para pelaku debatnya saja.
19. Point-counterpoint
Strategi ini sangat baik dipakai untuk
melibatkan siswa dalam mendiskusikan isu-isu kompleks secara mendalam. Strategi
ini mirip dengan debat, hanya saja dikemas dalam suasana yang tidak terlalu
formal.
20. Reading Alaound (membaca keras)
Strategi ini dapat membantu siswa dalam
berkonsentrasi, mengajukan pertanyaan dan menggugah diskusi.
21. Learning starts with A questions (Pelajaran
dimulai dengan pertanyaan)
Belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif
jika siswa itu aktif dan terus bertanya ketimbang hanya menerima apa yang
disampaikan oleh guru. Salah satu cara untuk membuat siswa belajar secara aktif
adalah dengan membuat mereksa bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada
penjelasan dari guru, strategi ini dapat menggugah siswa untuk menggapai kunci
belajar yaitu bertanya.
22. Plantet Questions (pertanyaan
rekayasa)
Strategi ini membantu anda untuk
mempresentasikan informasi dalam bentuk respon terhadap pertanyaan yang telah
ditanamkan atau diberikan sebelumnya kepada siswa tertentu. Strategi ini dapat
membantu siswa yang tidak pernah bertanya atau bahkan tidak pernah berbicara
pada jam-jam pelajaran untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan diminta
menjadi penanya.
23. Information search (mencari
informasi)
Metode ini sama dengan ujian open book.
Secara berkelompok siswa mencari informasi (biasanya tercakup dalam pelajaran).
Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang
dianggap kurang menarik.
24. Card sort (sortir kartu)
Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif
yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta
tentang obyek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya, gerakan fisik
yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang
kelelahan.
25. The power of two (kekuatan dua
kepala)
Aktivitas pembelajaran ini digunakan untuk
mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat
sinergi dua orang. Strategi ini mempunyai prinsip bahwa berpikir berdua jauh
lebih baik dari pada berpikir sendiri.
26. Team quiz (quiz kelompok)
Strategi ini dapat meninggalkan tanggung jawab
belajar siswa dalam suasana yang menyenangkan.
27. Jigsaw learning (belajar model
jigsaw)
Strategi ini merupakan strategi yang menarik
untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa
bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan
strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus
mengajarkan kepada orang lain.
28. Snow balling (bola salju)
Strategi ini digunakan untuk mendapatkan
jawaban yang dihasilkan dari diskusi siswa secara bertingkat. Dimulai dari
kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang lebih besar sehingga
pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh
siswa secara berkelompok.
29. Everyone is a Teacher Here (setiap
orang adalah guru)
Strategi ini sangat tepat untuk mendapatkan
partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini
memberi kesempatan kepadasetiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi
kawan-kawanya. Dengan strategi ini siswa yang tidak mau terlibat akan ikut
serta dalam pembelajaran secara aktif.
30. Peer lessons (belajar dari teman)
Strategi ini baik digunakan untuk menggairahkan
kemauan siswa untuk mengajarkan materi kepada temannya. Strategi ini akan
sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi kepada teman-teman sekelas.
31. Learning contract (kontrak belajar)
Belajar mandiri sering lebih mendalam dan lebih
permanent pengaruhnya, akan tetapi guru harus yakin bahwa ada kesepakatan yang
jelas tentang apa dan bagaimana sesuatu yang akan dipelajari
.
32. Index card match (mencari pasangan)
Stategi ini cukup menyenangkanyang digunakan
untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun materi barupun
tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan siswa diberi tugas
mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk
kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.
33. Giving question and getting answers (memberi
pertanyaan dan menerima jawaban)
Strategi ini sangat baik digunakan untuk
melibatkan siswa dalam mengulang materi pelajaran yang telah disampaikan.
Strategi ini tepat digunakan di akhir pertemuan.
34. Crossword puzzle (teka teki silang)
Teka-teki dapat digunakan sebagai strategi
pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang
sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi siswa
secara aktif semenjak awal.
36. Keep on learning (belajar terus)
Strategi ini mengajarkan kepada siswa bahwa
belajar bukan hanya pada jam pelajaran saja tetapi bisa dilakukan dengan cara
mencari sesuatu dengan membaca segala jenis bacaan, dengan membaca akan
mengembangkan kecerdasan dan kemampuan otak dalam menyelesaikan berbagai
kesulitan.
37. Modling the way (membuat contoh
praktek)
Strategi ini memberi kesempatan kepada siswa
untuk mempraktekkan ketrampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui
demonstrasi. Siswa diberi waktu untuk menciptakan skenario sendiri dan
menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan ketrampilan dan teknik yang baru
saja dijelaskan. Strategi ini akan sangat baik jika digunakan untuk mengajarkan
pelajaran yang menuntut ketrampilan tertentu..
38. Billboard Ranking (papan rangking)
Strategi ini tepat sekali digunakan untuk
menstimulasi refleksi dan diskusi mengenai nilai- nilai, gagasan dan
pilihan-pilihan yang ada di dalam masyarakat. Materi-materi yang mengajarkan
aspek efektif dapat diajarkan dengan strategi ini karena strategi ini tidak
hanya menuntut kemampuan kognitif siswa, akan tetapi lebih mengutamakan aspek
afektifnya.
39. Practice – rehearsal pairs (praktek berpasangan)
Ini adalah strategi sederhana yang dapat
dipakai untuk mempraktekkan suatu ketrampilan atau prosedur dengan teman
belajar tujuannya adalah untuk menyakinkan masing-masing pasangan dapat
melakukan ketrampilan dengan benar. Materi-materi yang bersifat psikomotorik
adalah materi yang baik untuk diajarkan dengan strategi ini.
40. Lightening the learning climate (menghidupkan
suasana belajar)
Suatu kelas dapat dengan cepat menemukan
suasana belajar yang rileks, informal dan tidak menakutkan dengan meminta siswa
untuk membuat humor-humor kreatif yang berhubungan dengan materi pelajaran.
Strategi ini sangatlah informal, akan tetapi pada waktu yang sama dapat
mengajak siswa untuk berfikir.[11]
KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian pada bab pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Pembelajaran aktif adalah kegiatan-kegiatan pembelajaran yang melibatkan para pelajar dalam melakukan sesuatu hal dan memikirkan tentang apa yang sedang mereka lakukan.
- Pembelajaran aktif diturunkan dari dua asumsi dasar yaitu bahwa belajar pada dasarnya suatu proses yang aktif dan bahwa orang yang berbeda, belajar dalam cara-cara yang berbeda pula.
- Ada beberapa alasan menggunakan pembelajaran aktif yaitu ; memiliki pengaruh yang kuat pada pembelajaran si belajar; strategi-strategi pengembangan pembelajaran aktif lebih mampu meningkatkan ketrampilan berfikir para pelajar dari pada peningkatan penguasaan isi; melibatkan para pelajar dalam tugas-tugas berfikir tingkat lebih tinggi seperti analisis, sintesis, dan evaluasi; berbagai gaya belajar dapat dilayani dengan sebaik-baiknya dengan melibatkan para pelajar dalam kegiatan-kegiatan belajar aktif.
- Penggunaan pembelajaran aktif membawa beberapa keuntungan seperti; para pelajar yang aktif menggunakan pengetahuan utama mereka dalam membentuk pemahaman dari isi materi pembelajaran; para pelajar yang aktif berfikir secara kritis dan menciptakan pengembangan mereka sendiri; para pelajar yang aktif terlibat secara kognitif; dan para pelajar yang aktif menerapkan suatu strategi membaca dan belajar lingkup yang luas.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful
Bahri dan Drs. Aswin Zain, Strategi Belajar Mengajar, Penerbit
Bineka Cipta
Kamaludin Ahmad. 2004. Teori Pembelajaran Aktif, Malaysis: MPTI.
Usman, Moh.Uzer.
2000. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya
L.Siberman,
Melvin terjemah:Raisul Muttaqiem, 2004. 101 Active Learning Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung :
PT.Nuansa.
Zaini, Hisyam.
2004. Strategi Pembelajaran Aktif, Edisi revisi Yogyakarta:CTSD Center
for Teaching Staff Development.
pakhabibi.wordpress.com/pembelajaran-aktif/, diakses pada
07-10-2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar