Selasa, 01 Maret 2016

Pelangi Kehidupan



PELANGI KEHIDUPAN

Ketika hujan masih setia membasahi bumi di waktu langit membentangkan selimut hitamnya, anganku pun berkeliaran memikirkan betapa indahnya hidupku dikelilingi orang-orang hebat yang mampu menjadi inspirator sekaligus penyemangat dalam segala aktifitas keseharianku. Aku sebut saja mereka dengan istilah “Pelangi”, lebih tepatnya “Pelangi Kehidupan”.

Hmmmb,.. Masih ingatkah kalian saat dulu di SD, kita mendapat materi tentang pelangi. Yang mana, pelangi muncul pasca turunnya hujan dengan spektrum warna nan memesona  dikarenakan adanya pembiasan sinar matahari yang berbenturan dengan titik-titik hujan atau embun. Tidak sulit bagiku untuk mengingat kembali aneka spektrum warna pelangi dengan menggunakan jembatan keledai seperti yang diajarkan guruku dulu. ME-JI-KU-HI-BI-NI-U... Yap, itulah jembatan keledainya, cukup mudah bukan untuk menghafalkannya :) :) :). Jika kita hitung ada 7 warna.

Nah, sama halnya dengan pelangi yang memiliki 7 warna.  Kali ini, saya akan sedikit mengulas 7 profil sahabat inspira se-desa. Perihal ulasanku ini benar atau tidak, pokoknya kan ini tulisan saya dan pandangan dari kaca mata saya, jadi tak perlu dan tak usah diingkari bagi pihak yang terlibat.. Okeey,,, :)

Berikut adalah orang-orang yang masuk dalam kategori “Pelangi Kehidupan” ku :)

1.    Kustinah Asyifa’

Paramita
Bagiku dia seorang aktifis yang loyal, ia tak akan meninggalkan pekerjaan yang sudah menjadi tanggungjawabnya. Fisiknya cukup tangguh untuk mengisi segala kegiatan yang telah menjadi jadwal rutinitasnya.
Sebagai lulusan sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Ia juga dapat berperan sebagai editor tulisan-tulisan jelekku yang tak pernah tertulis. Loh, kog tak tertulis? Ya begitulah, memang tak ada karya yang tertulis. Hanya sebatas angan bak kapas yang mudah terbang.
Di rumah, ia berperan sebagai kakakku sekaligus teman umbrusku membuat keramaian dalam sepi. Tapi taukah kalian? Meski sejatinya secara biologis ia adalah sang kakak, tapi  ibuku sering menyuruhku untuk menjadi bodyguardnya ketika ia pergi dalam suatu acara. Aku sih tak apa jika harus menemaninya saat pergi, yang membuat aku sebal adalah saat ia berjumpa kawannya pasti omongannya ke mana-mana dan waktu akan terasa lama memenjarakan langkahku. Pernah terlintas dalam benak, andai kakakku yang satu ini berjenis kelamin laki-laki, pasti aku yang akan diantarnya ke mana-mana. Hihi, jahat kali ya diriku... maaf ya mbakku sayaaang, aku tetap menganggapmu sebagai anugerah terindah yang tercipta dalam perjalanan panjang masaku. Engkau paramita dalam keluarga besar kita J

2.    Akhmad Khadik

Sang Entrepreneur
Cukup lama juga aku mengenal sosok pemuda ini, ia sosok pekerja keras yang tak kenal lelah. Ia sangat antusias dalam bidang bisnis, apapun bidang pekerjaannya akan ia lakukan dengan baik selama ia mampu. Ia pernah bilang, kalau kita kerja itu jangan lihat dari uangnya tapi lakukanlah pekerjaan itu dengan baik dengan niat yang lurus. Pasti kedepannya uang akan mengikuti.
Sisi lain yang aku suka darinya adalah orangnya sopan, suka membantu dalam bentuk tenaga maupun finansial, tidak emosional, dan jujur tentunya. Tapi dari sifat pekerja kerasnya itulah, ia tidak bisa sedikit saja membuat dirinya berdaging agar nampak gemah ripah loh jinawi bagi siapa yang memandang, hehehee..  Dan dari sifatnya yang terlalu jujur terkadang malah membuat suatu perihal nampak kurang baik bagi dirinya ataupun pihak lain yang terkait.
Ku ucapkan terima kasih karena telah menjadi kawan terbaik selama ini, semoga bisa menjadi entrepreneur yang sukses dan tentunya gemar berderma berguna bagi masyarakat. Bisa menjaga cakra kehidupan dengan baik dan mampu menjadi sawitri bagi yang lemah. Amiin..




3.    Abdul Aziz
Hmmmb, cukup sulit juga ketika aku harus menuliskan tentangnya. Bagiku Ia orang yang resek, sering menggangguku disaat aku bahagia. Bahkan diwaktu istirahatkupun ia akan datang bagai nyamuk dengan suara khasnya yang tidak akan membiarkan mangsanya tidur dengan lelap. Tapi terlepas dari itu semua, bagai sebuah film kiprahkan sangat berperan sebagai tokoh yang mampu menghibur di tengah sengitnya alur cerita yang memanas. Sehingga tanpa kehadirannya, mungkin urat saraf akan menegang lama karena tak ada antiklimak yang diperankan oleh seorang tokoh.
Aku sering merasa terusik karena sifat keponya, usilnya, dan banyolannya yang terkadang terasa garing, tapi anehnya ada beberapa wanita yang cemburu karena dia keseringan maen kerumah. Hal ini yang sering membuat aku menggeleng-gelengkan kepala. Itulah sifat dan sikapnya sekaligus jurus yang ia gunakan dalam bergaul dengan orang-orang.
Ia sering bertanya tentang pekerjaan yang cocok untuknya. Sebagai teman yang baik, aku ingin membantu dengan mengerahkan seluruh indrawiku. Dan telah kusimpulkan, bahwa ia cocok merintis usahanya sendiri sesuai bidang keahliannya. Karena dia bukan tipe orang yang mau diatur dan mengikuti aturan, ia tak akan bisa berlama-lama ketika ia ikut bekerja dengan orang lain. Teruskan saja usaha ternak bebek ayam mu yang dulu.. SemangaT, , , , Man Yazro’ Yahshod, , ,

4.    Ridwan Efendi

Sang Abimanyu
Teman-temannya sering memanggilnya dengan panggilan “Wang”. Kalau boleh aku tebak ya, panggilan itu palingan bermula dari para liliput “cadel” partner balitanya dulu yang belum mampu mengucapkan kata-kata dengan sempurna. Biasanya ketika aku memanggil orang yang lebih gede umur dari aku, aku panggil dengan sebutan “Kang”, seperti kang Agus, kang Rodli, dan masih banyak kang-kang yang lainnya. J Tapiiii, ketika dulu aku memanggilnya “kang”, dia gak mau. Kalau manggilnya “Mas” baru dia mau. Karena aku ingin mempertahankan bahasa daerah yakni panggilan “Kang” dan ia hanya mau kalau dipanggil “Mas”, maka kugabungkan saja menjadi “Kangmas”. Kangmas dalam bahasa jawa artinya kakak laki-laki. Ya begitulah sekarang, Ia seperti kakakku sendiri.
Kangmas ku ini sekarang udah jadi guru di pulau Sulawesi nan jauh di sana. Tak sulit baginya untuk bersosialisasi dengan lingkungan barunya, elemen air ada dalam atmanya. Jiwa petualangnya sangat tinggi, sudah puluhan gunung (giri) yang ia daki. Bagi seorang pendaki, ia bisa memaknai betapa pentingnya arti perjuangan hidup. Ia menyebut dirinya sebagai orang yang idealis, humanis, dan penuh cinta, pernyataan ini ada dalam tulisannya yang berjudul “Ada Mahameru di Negriku”.
Dulu ia pernah membastis dirinya sebagai kekasih alam, mungkin  memang separuh jiwanya telah menyatu dengan alam. Kukira, ia juga akan lebih memilih gunung dari pada menemani adiknya berbelanja ke pasar.. Wkwkwk.. Terakhir, ia mendambakan sosok apsari multytalenta sebagai pendamping hidupnya. Terlalu banyak cerita dalam pengembaraan panjangnya selama ini, Ia lah sang Abimanyu.

5.    Nur Khamidah 

Atma Nirmala
Mbak Nur ini adalah orang yang mampu memberikan supply di tengah rekan seperjuangannya mengalami krisis semangat. Ia mampu berperan sebagai pengisi daya kekuatan di saat sinar jiwa redup. Segala tugas dan pekerjaan akan mampu ia selesaikan dengan gesit dan tanpa pilah-pilih. Aku sering malu sendiri dengan diriku yang tak memiliki jiwa samudra sepertinya.
Nirmala, itulah sebutanku untuknya. Dalam bahasa Sansekerta, nirmala berarti bersih, ya  hatinya bersih, Ia selalu berpikiran positif atas segala sesuatu. Tak nampak sedikitpun aura negatif dari dirinya, yang ada hawa nyaman dan tenang saat bersamanya. :)




6.    Bunda Ratih
Bunda yang satu ini serba bisa, masak aneka masakan bisa, bikin kerajinan tangan bisa. Pokoknya Ia bisa melakukan semua pekerjaan rumah tangganya ditengah kesibukan jualannya.
Ia juga termasuk wanita karir yang pandai dalam bidang marketingnya, mudah membuat simpati para kliennya, sehingga berbagai produk yang Ia handel laris dipasaran.

7.    M. Mirza Rofiq

Surya Baskara
Aku menyebutnya dengan Kyai cilik. Kyai cilik karena umurnya yang masih tergolong muda. Tapi juga tua, tua dalam hal keilmuannya. Sebenernya untuk mengulas tentang diriya aku sedikit takut sih, pasalnya Ia akan melibas langsung sesuatu yang tidak sesuai dengan dirinya. Hahaa, tapi  biarlah, jika Ia menegur akan ada ilmu baru yang akan diperoleh.
Setauku, Ia mampu menggerakkan para pemuda yang katanya sering dikoar-koarkan sebagai Agents of  Change. Kepiawaiannya dalam berdiplomasi dan aura kharismatik dalam dirinya mampu membuat dirinya masuk dalam semua kalangan masyarakat. Yah, kemampuan itu tentunya Ia peroleh melalui studi dan pengalamannya selama ini. Kolaborasi keilmuan agama dan umumnya telah menjadi satu kesatuan yang apik untuk pembaharuan kehidupan kedepannya. Tetaplah menjadi surya seperti Al-Qur’an yang tak lekang oleh zaman.
Banyak ide yang telah Ia gulirkan. Bagusnya ide itu tak sebatas angan, tapi ia aplikasikan dalam kehidupan. Baru kemarin Ia membuka “Rumah Prestasi” semacam bimbel bersama rekan-rekannya, dan Ia tak berlama-lama memikirkan untuk menjalankan program itu. Katanya, Yang penting jalankan aja dulu.  Al’ilmu bilaa ‘amalin kasyajari bilaa tsamarin.

Itulah tujuh sosok manusia inspira kehidupan versi Laila Zulfa. Sungguh tatanan yang indah dalam segi kehidupan jika semuanya berkiprah sesuai bidangnya masing-masing, tak ada yang sempurna namun berjalan bersama saling melengkapi.

Pakumbulan, 1 Maret 2016